CALL
CALL DAN KATEGORINYA
Computer Assisted Language Learning) adalah pemanfaatan
komputer sebagai alat bantu belajar bahasa. Menurut Turner & Taylor
(2000), CALL mempunyai dua kategori yang luas, CALL yang "tradisional
dan CALL yang menggunakan sumber "generic (asli)". Call yang tradisional
dikembangkan dari disain pembelajaran dan pelatihan berbasis komputer
yang dikenal luas di luar pengajaran bahasa. Untuk menjalankan program
ini, kita memerlukan sebuah komputer plus alat pengeras suara (speaker)
dan CD-ROM untuk perangkat lunak audionya. Dalam kerangka yang disajikan
oleh program pelatihan CALL AMES Victorias Computer Literacy Centre
(Corbel, 1998, yang dikutip di Turner & Taylor, 2000), CALL yang
tradisional menawarkan perangkat lunak yang dibagi menjadi tiga
kategori. Kategori yang pertama adalah perangkat lunak dengan pendekatan pengajaran,
dimana komputer dirancang untuk mengajarkan sesuatu. Dalam hal ini,
pelajaran bahasa dilihat tidak hanya secara akumulatif, membangun dari
hal paling kecil ke hal yang lebih besar tetapi juga secara kolektif
dari sistem formal, tatabahasa, kosa kata, dan pengucapan kata-kata yang
dapat dihadapkan dengan secara terpisah (Corbel, 1999). Pendekatan
ini, bersandar pada konsistensi dan "kesabaran" komputer, pengulangan,
penjelasan dan aktivitas siswa. Dengan kehadiran multimedia yang
menyediakan fasilitas penyimpanan yang lebih besar pada CD-ROM, pelajar
dapat menikmati interaksi dan tanggapan yang lebih canggih ketika
membuka paket program seperti Click into English dan Planet English (Turner & Taylor, 2000). Kategori yang kedua adalah perangkat lunak dengan pendekatan penyelidikan
(exploratory). Dimana kendali yang lebih besar berada di tangan
pelajar. Dalam hal ini, belajar bahasa dilihat sebagai bagian kompleks
yang saling berjalin dari sebuah sistem. Pelajaran bahasa diperlakukan
sebagai sebuah proses penemuan atau penyelidikan sampai pembentukan
melalui uji coba hipotesis yang dilakukan sendiri oleh siswa. Dengan
kapasitas penyimpanan data yang sangat besar pada CD Rom, uji coba-uji
coba yang dilakukan siswa dapat disimpan terlebih dahulu dan digunakan
kembali sampai menemukan yang dimaksud. Kategori yang yang ketiga
adalah perangkat lunak untuk memanipulasi teks, yang terdiri dari
unsur-unsur penelitian dan pendekatan lain yang lebih luas. Pendekatan
ini melihat bahasa sebagai satuan sistem yang terintegrasi sedangkan
komputer adalah sebagai alat. Corbel (1999) mengatakan bahwa
pembelajaran dengan pendekatan ini didapat melalui praktek dan permainan
dibandingkan instruksi melalui praktek dan latihan.
Keberhasilan siswa sangat ditentukan oleh motivasinya sendiri. Pendekatan Ini telah sangat populer pada program TESOL melalui program-porgram seperti Widas Storyboard, Carmen Sandiego Word Detective, Crossword Magic dan Wiggleworks (Turner & Taylor, 2000).
CALL yang kedua adalah menggunakan sumber "asli/generic", yang bergeser dari menggunakan program yang dirancang khusus untuk pengajaran bahasa menjadi penggunaan media komunikasi melalui komputer dengan tujuan pengajaran bahasa. Turner & Taylor (2000) membagi kategori ini ke dalam sumber daya yang menggunakan perkakas komputer yang asli (generic computer tools) dan yang menggunakan teknologi komputer yang asli (generic computer technology). Untuk penggunaan perkakas komputer ini, kita memerlukan suatu komputer dengan kemampuan CD-ROM untuk mengacu kepada encyclopedia yang tersedia.
Penggunaan dari perkakas komputer ini meliputi pengolah kata, database, dan informasi rujukan. Pengolah kata (word processor) pada umumnya tersedia pada perangkat lunak aplikasi seperti WordStar, Word Perfect dan Microsoft Word.
Kesemua piranti lunak ini dapat digunakan untuk meningkatkan ketrampilan siswa terutama sekali secara tertulis. Di samping itu, juga melatih para siswa untuk mempunyai ketrampilan komputer baku yang penting bagi pekerjaan seperti halnya menggunakan database yang sederhana. Menggunakan material rujukan seperti encyclopedia pada CD-ROM, pelajar juga dapat mempunyai ketrampilan mencari bahan pustaka, yang penting bagi studi mereka
Penggunaan teknologi komputer yang asli dimudahkan dengan ketersediaan Internet. Untuk menjalankan teknologi ini, kita memerlukan sedikitnya suatu komputer dengan sebuah modem, yang dihubungkan ke jaringan telepon, dan speaker untuk perangkat lunak audio.
Karena Bahasa Inggris sebagai aktivitas Foreign Language (Bahasa Asing, EFL), Internet menawarkan secara minimal tiga pelayanan dasar, yakni: Email dan mailing list, newsgroup, dan World Wide Web (Carrier, 1997).
Belajar Bahasa Inggris melalui Internet mempunyai banyak keuntungan untuk para siswa. Di samping pelajaran yang dimediasi komputer sangat memotivasi siswa, Internet juga membuka peluang siswa ke arah riset dan menempatkan bahan-bahan asli tersebut untuk mengem-bangkan ketrampilan membaca, men-dengarkan, menulis seperti halnya memper-kaya kosa kata mereka (Carrier, 1997).
SEJARAH CALL (di Indonesia)
Bagaimana bisa CALL digunakan untuk Bahasa Inggris
belajar dan mengajar di Indonesia? Sedikitnya tiga penggunaan dasar dari
Internet yang dapat digunakan di kelas Indonesia di hari mendatang
ditawarkan, yakni: Email dan mailing list, newsgroup dan World Wide Web
(Carrier, 1997). Menggunakan Internet untuk mengajar bahasa di sekolah
Indonesia, meskipun masih belum realistis untuk sementara waktu dalam
kaitan dengan yang terbatasnya pembiayaan dari pemerintah dan
institusi/lembaga pendidikan itu sendiri, mungkin lambat laun dapat
direalisir di masa mendatang. Hal ini sangat diharapkan sebab penggunaan
Internet dalam pembelajaran bahasa akan memberi manfaat banyak orang.
Itu akan, sebagai contoh, meningkatkan minat belajar siswa, seperti
ketika siswa berkesempatan untuk mengoperasikan sendiri teknologi
terbaru yang pada hakekatnya menarik bagi para remaja se usia
siswa-siswa itu. Ini adalah penting seperti Lambert dan Gardner (yang
dikutip di Cook, 1991) yang menyatakan bahwa motivasi intrinsik
memainkan peran yang penting dalam meningkatkan hasil belajar. Karena
ini juga sangat menolong bagi para guru bahasa dalam membuka peluang
untuk menciptakan aktivitas belajar dan mengajar dengan secara lebih
efisien. Di samping, akan juga memperkaya pengetahuan guru dan bisa
mengilhami mereka dengan banyak gagasan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan strategi dan gaya mengajar mereka.
Untuk mengadopsi tiga jasa Internet ini untuk
mengajar Bahasa Inggris di kelas, adalah penting bagi para guru untuk
mempertimbangkan usul Carrier (1997) bahwa harus ada tujuan pengajaran
bahasa yang jelas ketika menelusuri koleksi dan pertukaran informasi
internet dengan orang lain, karena World Wide Web dan newsgroups,
Internet dapat menyediakan jumlah bahan-bahan asli yang luas seperti
surat kabar dan majalah berbahasa Inggris (Chang Li dan Hart, 1996).
Bahan - Bahan seperti itu dapat menciptakan harapan dan tantangan tugas
pembelajaran, yang bisa menyediakan pelajar dengan aktivitas yang
produktif. Sebagai tambahan, bacaan yang menyenangkan akan mendorong ke
arah pelajaran sebagai suatu komplemen (kelengkapan) penting bagi
pengajaran tentang kosa kata (Coady, Huckin, Schmitt & Mccathy,
1997, yang dikutip di Schmitt & Carter, 2000). Kelihatannya, ini
akan memudahkan pengembangan kosa kata siswa. Para siswa dapat
ditugaskan untuk mencari artikel, cerita dan berita yang dihubungkan
dengan topik yang tertera di kurikulum. Untuk membantu pemahaman siswa,
guru bisa menyediakan beberapa pertanyaan sederhana dalam bentuk esai
terbuka atau tertutup. Dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan
sederhana tersebut dapat menjembatani kesukaran siswa dalam memperoleh
pemahaman yang penuh dari bahan-bahan yang asli (Field, 1997).
Kemudian, para siswa bisa diminta untuk menyelesaikan
aktivitas tertentu secara berkelompok sebab kerja sama kelompok bisa
meningkatkan kelancaran lisan dan tulis siswa dan akan merupakan suatu
cara yang efektif untuk melengkapi kekuatan dan kelemahan satu sama
lain. Para siswa dapat juga diminta untuk melengkapi suatu cerita atau
suatu catatan dari bahan yang sudah dibaca dan mempertunjukkan cerita
atau catatan tersebut di depan kelas. Aktivitas ini akan membangkitkan
hasil dan kreativitas siswa yang belajar dengan lebih penuh arti dan
menyenangkan.. Dalam hubungan dengan meningkatkan ketrampilan menulis
mereka, para siswa boleh juga didukung untuk mencatat atau membuat
ringkasan dari apa yang mereka sudah baca. Mereka boleh hanya mengambil
beberapa materi kosa kata yang penting atau, jika mungkin, kata-kata
penggunaan mereka sendiri dalam ringkasan mereka. Para siswa juga harus
menyelidiki dan mengenali struktur dari teks agar mereka dapat mengenal
berbagai jenis teks. Ini adalah penting sebab pengenalan dari jenis teks
ini dapat digunakan sebagai model untuk mereka menciptakan teks
sendiri.
Penggunaan E-mail dalam pengajaran bahasa
direkomendasikan oleh Mark Warschauer (1995), selama memperhatikan tiga
pertimbangan utama sebagai berikut:
Pertama, E-mail menyediakan para siswa suatu
kesempatan sempurna untuk komunikasi secara riil, alami. Kedua, E-mail
menugaskan para siswa untuk melakukan secara mandiri. Ketiga, penggunaan
E-mail memperkaya pengalaman kita sebagai guru …… dan mengijinkan kita
untuk berbagi gagasan, sumber daya, dan bahan-bahan yang baru.
Carrier (1997) menunjukkan bahwa ada tiga model utama
dimana E-mail dapat digunakan untuk tujuan yang bersifat pendidikan:
E-mail pribadi kepada pribadi, E-mail kepada anggota mailing list, dan
E-mail kepada kelompok newsgroups. Masing-masing model menawarkan
keuntungan yang berbeda. Lebih lanjut dikatakan bahwa E-mail adalah cara
baku berkomunikasi, mengirimkan suatu pesan pribadi kepada pribadi yang
lain sama halnya dengan pos tertulis biasa. Dalam suatu studi yang
terbaru oleh Corbel dan Taylor (dan dikutip di Turner & Taylor,
2000) didapati bahwa E-mail adalah penggunaan Internet yang paling
populer antar para siswa yang telah mengakses secara cuma-cuma, walaupun
mungkin menggunakan L1 (bahasa asli) mereka. Di samping, E-mail dapat
juga digunakan untuk meningkatkan kelancaran menulis siswa.
Dalam konteks Indonesia, E-mail dapat digunakan untuk
mengajar Bahasa Inggris di kelas. Guru dapat bekerja sama dengan pihak
yang lain baik dalam kerangka ESL maupun EFL. Guru dapat menyediakan
suatu proyek sahabat-pena di mana para siswa dapat menukar informasi
(Carrier, 1997). Guru, sebagai contoh, menemukan kelas yang lain dari
sekolah yang lain yang ingin berkorespondensi dalam Bahasa Inggris.
Sekolah mitra dapat berada di satu kota yang sama atau kota yang berbeda
di negeri yang sama, atau bahkan suatu sekolah yang di luar negeri.
Para guru dari kedua sekolah kemudian memutuskan bentuk kontak dan macam
kontak; apakah student-to-student atau group-to-group, dan topik untuk
disepakati.
Lagipula, itu juga dapat mencegah aktivitas siswa
untuk tetap dalam bingkai yang bersifat pendidikan. Menurut Warschauer
(1995, yang dikutip Carrier,1997) alasan yang utama untuk menggunakan
E-mail adalah menyediakan kesempatan untuk para siswa untuk mempunyai
komunikasi riil dan alami dan juga memberikan mereka pelajaran yang
mandiri.
Seperti E-mail, mailing list adalah media lain untuk
para siswa untuk menukar informasi, gagasan, dan mengambil bagian dalam
suatu diskusi pada topik yang sesuai dan dihubungkan dengan bahasa
Inggris untuk belajar latar belakang budaya dari yang lainnya.
Kedua-duanya, E-mail dan mailing list, adalah jalan yang sangat efektif
untuk membuat para siswa terlibat dalam aktivitas belajar sehingga
mereka akan termotivasi ke arah yang secara pribadi relevan untuk
mereka. (Turner & Taylor, 2000). Lebih dari itu, melalui E-mail dan
mailing list, para siswa merasakan lebih bebas dan lebih yakin untuk
menggunakan Bahasa Inggris mereka untuk menyatakan gagasan dan perasaan
mereka. Meskipun demikian, mailing list dapat mengacaukan jika secara
hati-hati tidak dimonitor oleh guru.
Pendek kata, Internet, sebagai salah satu aplikasi
komputer yang dinamis, akan merupakan suatu media yang sangat bermanfaat
untuk menyediakan sangat banyak sumber daya mengajar dengan ketentuan
bahwa para guru cukup mahir dan kreatif untuk menyediakan tugas
pelajaran sesuai yang menantang. Tiga hal perlu dipertimbangkan dalam
menentukan tugas belajar, yakni: mengidentifikasi kebutuhan pelajaran,
mengidentifikasi realia yang menghubungkan dan mendukung kebutuhan itu,
dan menciptakan tugas yang sesuai kebutuhan (Corbel,1999). Pada
kurikulum 1994 lalu ada sejumlah tema dan sub-themes yang diberikan
sehingga para guru atau sekolah dapat memilih tema yang pantas untuk
para siswa mereka sebagai alternatif. Untuk kurikulum yang berlaku
sekarang, guru harus menentukan sendiri tema yang dapat disesuaikan
dengan genre (jenis bacaan) yang sedang diajarkan.
Dalam hal ini, tugas harus dinilai yang didasarkan pada tingkat kecakapan siswa. Para
guru mempunyai peran yang penting sebagai penengah antar pelajar dan
sumber daya di lingkungan hypermedia tersebut (Corbel, 1999). Para
siswa perlu untuk menentukan pasangan, pertukaran alamat E-mail, dan
saling menulis satu sama lain pada waktu tertentu. Untuk menghindari
penyalah gunaan pengiriman dan penerimaan E-mail, para siswa harus
diberi gagasan yang jelas pada topik yang hendak ditulis kepada sahabat
pena mereka. Semua aktivitas di sini berpedoman kepada topik telah yang
disetujui oleh kedua pihak Ini dapat memberi suatu gagasan bagi para
siswa tentang apa yang harus ditulis untuk satu sama lain. Tetapi hal
yang paling utama adalah bahwa guru perlu secara teratur memeriksa
E-mail. Dengan cara ini siswa membuka peluang guru untuk memberi umpan
balik kepada pekerjaan siswa.
INI ADALAH CONTOH HASIL BELAJAR CALL
2.Cara memotong suara dengan menggunakan audacity ini contohnya : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar